Wednesday, February 13, 2013


HARDWARE JARINGAN

Di dalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network) maupun WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Beberapa media hardware yang penting di dalam membangun suatu jaringan adalah kabel atau perangkat Wi-Fi, ethernet card, hub atau switch, repeater, bridge, atau router. dll.

1. Kabel


Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan menjadi standar dalam penggunaan untuk komuniasi data dalam jaringan komputer. Kabel-kabel ini digunakan harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan.
Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang digunakan, termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan lainnya bisa disebabkan faktor teknis dan kondisi sekitar.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua tipe kabel yang dikenal secara umum dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted pair (UTP unhielded twisted pair dan STP shielded twisted pair).

a. Coaxial Cable

Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan komputer, yaitu :

thick coax (mempunyai diameter lumayan besar) dan
thin coax (mempunyai diameter lebih kecil)
Thick Coaxial Cble (kabel koaksial "gemuk")


Kabel coaxial jenis ini di spesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 - 10BASE5, di mana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12 mm. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standart ethernet atau thick ethernet, atau hanya di singkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable karena warnanya yang kuning.

Kabel Coaxial (RG-6) ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :


Setiap ujung harus di terminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 wat, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Mksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (atached devices) atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal repeaters.
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekotar 1500 meter).
Setiap segment harus diberi ground.
Jarak maksimum antara tap atau pencabang antara kabelutama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarak minimum antar tap adalah 8 feet ( sekitar 2,5 meter).Thin Coaxial Cable (kabel koaksial "kurus")

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk tranceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Jenis yang banyak di gunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75 ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75 ohm.
Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan adalah (RG-58) yang telah memenuhi standar IEEE 802.3 - 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-conector. Kabel jenis ini juga di kenal sebagai Thin Ethernetatau ThinNet.


Kabel coaxial jenis ini, misalna jenis RG-58 A/U atau C/U, jika di-implementasikan dengan T-connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :

Setiap ujung kabel diberi terminatoor 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (186 meter) persegment.
setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
Setiap segment sebaiknya di lengkapi 1 ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam suatu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.




Kabel coaxial yang telah di pasangi konektor, terminator dan BNC. T




Model jaringan ethernet BUS

b. Twisted Piar Cable

Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain, yakni UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP atau STP yang biasa digunakan adalah kabel yang terpilin.
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data (Ethernet).
Perangkat-perangkat lain yang baerkenaan dengan penggunaan jenis kabel ini adalah konektor RJ-45 dan HUB.


Standar EIA/TIA menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan dalam instalasi jaringan komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, kategori untuk twisted pair hingga saat ini, yaitu :


Tipe Kabel UTP

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas "belitan" (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu jgua untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antarkabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa ).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.





Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni :


Pemasangan lurus (Straight Through Cable),
Pemasangan menyilang (Cross Over Cable), dan
Pemasangan rol/atau melingkar (Roll Over Cable).
Straight Through Cable

Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara HUB/Switch yang berfungsi sebagai komsentrator maupun repeater.




Straight Through Cable


Penggunaan kabel UTP model Straight Through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/Switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/Switch tidak berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat saling berhubungan.
Penggunaan HUB harus sesuai dengan kecepatan dari ethernet card yang digunakan pada masing-masing komputer. Karena perbedaan kecepatan pada NIC dan HUB berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat saling berkomunikasi secara maksimal.





Pemasangan Straight Through Cables dengan HUB


Cross Over Cable


Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight through), penggunaan kabel menyilang ini digunakan untuk berkomunikasi antar komputer (langsung tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika di perlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB yang dapat di-Cascade tanpa harus menggunakan kabel menyilang (cross over), tetapi juga dapat menggunakan kabel lurus.




Cross Over Cable


Roll-Over Cable


Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal dan modem ke Cisco router seri 2500 Access Seerver. cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan DB-25 Adapter.
Anda dapat mengenali sebuah kabel Roll-Over dengan melihat kedua ujung kabel. Warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih-orange yang berada pada pin 1 ujung kabel A akan berada pada 3 pin 8 ujung kabel B.






Cara melihat Roll-Over Cable




koneksi Console Terminal







Koneksi dengan Asynchronous serial cable






Asynchronous Serial Interface Breakout Cable Assembly


c. Fiber Optik Cable


Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya yang tinggidibandingkan dengan coaxial cable atau kabel UTP. kabel ini tidak berpengaruh oleh cuaca dan panas.






Konektor dan Kabel Fiber Optic


Berikut ini merupakan tabel standarisasi dari IEEE untuk kabel jenis coaxia, UTP/STP maupun Fiber Optic.






2. Ethernet Card (kartu jaringan internet) / Network Adapter


Cara kerja ethernet card berdasarkan Broadcast Network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap ethernet card mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai Ethernet adress (MAC Address).
Alamat tersebut telah ditanam kedalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenal sebagai Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal dengan istilah Hardware address. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah di tentukan oleh IEEE.








Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali Network Adapter yang sudah onboard. Komputer machintos juga sudah mengikutkan kartu jaringan Ethernet di dalamnya. Kartu jaringan Ethernet model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial ataupun kabel twisted pair. Jika di desain untuk kabel coaxial maka konektornya adalah BNC, dan bila di desain untuk kabel twisted pair maka akan punya port konektor RJ-45.
Beberapa kartu jaringan ethernet kadang jug punya konektor AUI. Semua itu di koneksikan dengan coaxial,twisted pair,ataupun dengan kabel fiber optik.





Network Interface Card (dari kanan ke kiri konektor BNC,konektor AUI, dan konektor RJ-45).


Hub dan Switch (konsentrator)


Sebuah konsentrator (HUB atau Switch) adalah sebuah perangkat yang menentukan kabel-kabel network dari tiap workstation,server atau perangkat lain. dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam HUB/Switch.
HUB dan Switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat dipasang konektor RJ-45 yang terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis HUB dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun, dan biasanya memiliki jumlah lubang sebanyak 4 bh, 8 bh, 16 bh, hingga 24 bh.






Beberapa komputer yang terhubung melalui sebuah HUB


Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajement trafic data lebih baikbila dibandingkan HUB. Saat ini telah terdapat banyak tipe Switch yang managible. Selain dapat mengatur traffic dat, juga dapt diberi IP Address.


Repeater


Fungsi utama repeater adalah untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh.


Pembuatan repeater antara dua segmen atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan protocol phsical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut, misalnya repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel ethernet 10BASE2.




Bridge


Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tetapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan ethernet baseband dengan ethernet broadband.
Bridge mampu memisahkan sebagian dari trafik karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering. Mekanisme yang di gunakan di bridge ini umum disebut sebagai store and forward. Walaupun demikian broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.


Terkadang pertumbuhan network sangat cepat sehingga diperlukan jembatan untuk keperluan itu. Kebanyakan bridges dapat mengetahui jembatan masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula. Diibaratkan bahwa bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam yang sibuk. Dia mengatur agar informasi diantara kedua sisi network tetap dapat berjalan dengan baik dan teratur..


Bridges juga dapat digunakan untuk mengoneksikan network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing sisi jaringan.


Router


Sebuah router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda. Router hampir sama dengan bridge. Meski tidak lebih pintar dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router dewasa ini sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang diharapkan. Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui masing-masing komputer di lingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridges dan router lainya.


Cisco Router perspektif belakang








Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih/clean.


Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke internet, maka mereka sebaiknya membeli dan menggunakan router, mengapa?
Karena kemampuan yang dimiliki router, diantaranya :
Router dapat menerjemahkan informasi diantara LAN anda dan internet.
Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir diantara dua buah protokol.
Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear bus dan bintang (star).
Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optik, kabel koaksial atau kabel twisted pair.






Contoh hubungan antara HUB, Bridge, Repeater, dan Router dengan jaringan kom

No comments:

Post a Comment